Sabtu, 14 Mei 2016

Laporan Praktikum Titrasi Asam Tartrat Dalam Asam Jawa Melalui Metode Asam-Basa

LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM TARTRAT DALAM ASAM JAWA MELALUI METODE TITRASI ASAM-BASA





Vincent The (37)
Widya Rona (38)
Winston Wijaya (39)
Yosep Silaban (40)
Yunita Merlina Simatumpang (41)

SMA XAVERIUS 1 JAMBI
KELAS 11 IPA 3

(Vincent The)




KATA PENGANTAR

   Puji syukur saya senantiasa panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia yang diberikan dan dibimbing oleh Bu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktunya. Tugas yang diberikan kepada saya adalah untuk menentukan kadar asam tartrat yang terdapat di dalam asam jawa melalui metode titrasi asam-basa.
    Dalam pelaksanaannya peneliti berterima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Elizabeth Tjahjadarmawan,S.Si,M.Pd selaku guru pembimbing yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis sehingga peneliti dapat mencapai tujuan penelitian.
        Semoga laporan ini di masa yang akan datang dapat digunakan dan bermanfaat bagi semua orang yang menggunakannya.
Jambi, 9 Mei 2016

(Vincent The)



TUJUAN PENELITIAN


       Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat menentukan kadar asam tartrat yang terkandung dalam asam jawa dengan menggunakan metode titrasi asam-basa.
(Vincent The)



MANFAAT PENELITIAN

     Manfaat yang diperoleh dari penetian ini yaitu dapat mengetahui kadar asam tartrat yang terkandung di dalam asam jawa dengan menggunakan metode titrasi asam-basa yang kemudian akan dibandingkan dengan kadar asam tartrat dalam asam jawa yang tercantum pada internet.
(Vincent The)



TEORI SINGKAT

       Buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula,serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam. Warna asli daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh pengolahan, warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Pulp buah asam yang masak mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan padat total 31,3-36,6%, protein 1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor, dan kalsium. Asam tartarat merupakan komponen asam yang paling utama dalam pulp. Kandungan asam dalam pulp asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam lainnya total hanya sekitar 3% dari berat pulp.
   Asam tartrat pertama kali diisolasi dari kalium tartrat yang  dahulu dikenal sebagai tartar, pada abad ke 8 oleh alkemis Jabir bin Hayyan. Proses modern dikembangkan pada tahun 1769 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele. 

       Secara kimia atau menurut IUPAC, asam tartrat bernama asam 2,3- dihidroksibutanadioat dengan rumus kimia C4H6O6 dan rumus struktur seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. 
      Asam tartrat merupakan hablur tidak berwarna atau bening atau serbuk hablur halus sampai granul, warna putih, tidak berbau, rasa asam, dan stabil di udara. Kelarutan sangat mudah larut dalam air dan mudah larut dalam etanol
            Asam tartrat meleleh pada suhu 1680C (334,40 F) – 1720C. Berat molekulnya adalah sekitar 150,09 g/mol. Kepadatannya adalah 1,76, lebih padat 0,76 daripada air yang kepadatannya 1. Selain dapat larut dalam air dan etanol, asam tartrat juga dapat larut dalam gliserol. Walaupun begitu, asam ini tak larut dalam kloroform.4
            Asam tartrat menjadi tak stabil bila terkena panas secara terus-menerus. Asam ini juga dapat bereaksi dengan agen-agen oksidatif, reduktif, dan zat - zat alkali. Larutan asam tartrat dapat membebaskan gas H2 yang mudah meledak, terutama bila larutan ini terpapar dengan logam-logam yang reaktif seperti besi, seng, dan aluminium. Polimerisasi tak akan terjadi pada asam tartrat. Asam ini juga bersifat korosif, kecuali pada bahan yang terbuat dari gelas/kaca.

                                                                                                                                                                                 (Vincent The)

ALAT DAN BAHAN

Alat :

   - Gelas

   - Sendok
   - Timbangan 
   - Lumpang Porselin 
   - Pipet Tetes
   - Gelas Ukur 
   - Labu Erlenmeyer
   - Pengaduk


Bahan :
   - 1 Buah Asam Jawa
   - NaOH 0.1025 M
   - Air secukupnya
   - Indikator BTP
   - Indikator pp (phenolphetalien)


(Vincent The)


Winston Wijaya
Langkah Kerja
1. Menimbang ½ bungkus asam jawa.












Sumber: Yosep Manumpak
2. Meremas asam jawa, memasukkannya ke erlenmeyer, dan
    menambahkan 20 ml air.

    










Sumber: Yosep Manumpak
3. Mengambil 5 ml air yang sudah bercampur dan memasukkannya ke labu ukur, kemudian menambahkan air sebanyak 100 ml











Sumber: Yosep Manumpak
4. Mengocok larutan ±20 kali hingga homogen, lalu mengambil 5 ml untuk dimasukkan ke erlenmeyer.











Sumber: Yosep Manumpak
5. Menambahkan 3 tetes indikator (BTB/PP)
6. Meneteskan NaOH hingga terjadi perubahan warna permanen.









Sumber: Yosep Manumpak
7. Mencatat volume NaOH yang diperlukan.
Widya Rona 

HASIL PENELITIAN
Indikator PP

Winston Wijaya
Indikator BTB


 Winston Wijaya


DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari praktikum yang dilakukan sebelumnya, diperoleh bahwa kadar asam yang terdapat dalam asam jawa berkisar 11,6806% -36,7939%. Hal ini membuktikan bahwa kadar asam secara teoritis (dalam hal ini asam tartrat) sudah mendekati dengan realita yang diperoleh dari hasil praktikum. Hal ini menandakan bahwa teori yang ada dengan realitanya hampir sama.

Widya Rona & Yunita Merlina


KESIMPULAN

Dengan menggunakan titrasi asam basa memakai NaOH 0,1340 M, diperoleh kadar asam jawa yang bermassa 14,34 gr dengan kadar secara teoritis berkisar 8-14%, sedangkan pada kenyataannya, asam yang terkandung berkisar antara 11,6806% -36,7939%
Yosep Manumpak

SARAN

·         Saat melakukan titrasi, hendaknya dilakukan dengan berkonsentrasi serta teliti supaya mendapatkan pengukuran yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
·         Sebaiknya labu ukur dan erlenmeyer dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk praktikum.
·         Saat mengamati perubahan warna harus teliti, agar tidak muncul warna yang tidak diharapkan
·         Sebaiknya pengukuran dilakukan lebih dari dua kali agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Winston Wijaya

KATA PENUTUP

Kami selaku tim praktikum mengucapkan terimakasih kepada semua teman-teman atas dukungan dan kerjasamanya, terutama pada guru pembimbing kami Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah mempercayakan pengerjaan praktikum ini dan pembuatan laporan hasil praktikum ini kepada kami. 
   Kami memohon maaf jika laporan yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan kosa kata, dan terimakasih juga bagi pembaca yang telah membaca laporan kami ini, jika ada kritik dan saran akan kami tampung dengan baik. Semoga laporan yang kami buat ini berguna dan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian, terimakasih.

Jambi, 14 Mei 2016,




Tim Praktikum
Yunita Merlina 

DAFTAR PUSTAKA

Tjahjadarmawan , Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
https://nokdiyah.wordpress.com/tag/makalah-kimia/
Yunita Merlina

KONTRIBUTOR

Guru Pembimbing
Elizabeth Tjahjadarmawan

Admin Blog
Winston Wijaya

Editor
Vincent The

Juru Kamera
Yosep Manumpak

Penulis Blog
Vincent The, Widya Rona, Winston Wijaya, Yosep Manumpak, Yunita Merlina